Malaka -NTT– Ketua TP PKK Desa Motaulun, Fabian Irmina Bria,SH mengatakan persoalan stunting dan gizi kurang di wilayah desa Motaulun – Kecamatan Malaka Barat – Kabupaten Malaka – Provinsi NTT tetap jadi sentral perhatian pemerintah desa.
TP PKK Desa Motaulun tetap berkolaborasi dengan semua stake holder agar dua persoalan diatas dapat ditekan dan dieliminir di desa.
Kondisi terkini, TP PKK Desa Motaulun bekerja sama dengan para kader dan semua stake holder untuk melakukan pendataan ulang anak-anak yang terdampak stunting dan gizi kurang di desa sebagai acuan dalam bekerja.
Ketua TP PKK Desa Motaulun,
Fabian Irmina Bria,SH mengatakan hal itu kepada wartawan di Kantor Desa Motaulun- Kecamatan Malaka Barat, Selasa ( 9/5-2022).
Dikatakannya, persoalan stunting dan gizi kurang belakangan menjadi isu regional bahkan nasional sehingga harus mendapatkan perhatian semua pihak termasuk di desa Motaulun – Kecamatan Malaka Barat – Kabupaten Malaka.
” Untuk saat ini pertugas kita dan para kader sementara melakukan registrasi ulang bagi anak-anak yang terdampak stunting dan gizi kurang guna mendapatkan data yang valid. Kita tetap membangun kerja sama dengan para kader posyandu agar benar-benar mengidentifikasi serta membuat catatan sesuai kondisi riil di lapangan”, ujarnya.
Dikatakannya, untuk jangka pendek, setelah kegiatan Posyandu akan dilakukan kegiatan Pemberian Makan Tambahan ( PMT) bagi anak-anak yang kurang gizi dan stunting.
Sementara itu untuk program jangka menengah dan panjang akan dilakukan sosialisasi bagi masyarakat khususnya bagi ibu-ibu hamil dan calon ibu-ibu yang akan membangun rumah tangga baru agar memiliki pemahaman yang utuh tentang stunting dan gizi kurang.
Dia mengatakan salah satu foktor yang menyebabkan anak-anak gizi kurang karena kurang adanya perhatian keluarga kepada anak-anak terutama bagi anak-anak yang ditinggal orang tua kandungnya bekerja diluar Malaka sehingga pola asuh dan pola makan anak tidak teratur.
Istri dari Kades Motaulun, Vicky Seran itu kepada wartawan mengatakan penanganan stunting dan gizi kurang bagi anak-anak di wilayah desanya merupakan tanggung jawab bersama, sehingga dirinya berharap ada perhatian serius dari semua komponen masyarakat di desa Motaulun untuk mengatasi persoalan itu secara bersama-sama. ( boni)