Sampit – Kalteng , Dalam perbincangan santai saya bersama Jefri, salah seorang pengusaha swasta Kelapa Sawit yang mengelola kebun sawit milik pribadinya di wilayah Kota Waringin Timur, dirinya sangat bangga bisa mengelola kebun dan tanaman sawit miliknya karena bisa memberikan penghasilan tetap bagi keluarganya juga bisa berkontribusi bagi daerah untuk peningkatan PAD.
Jefry dengan bangga bercerita bahwa melalui usahanya bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui sektor perkebunan Sawit sehingga bisa menjadikan Sampit – Kabupaten Kota Waringin Timur ( Kotim) sebabagai Penghasil PAD tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah.
Dikatakannya, salah satu faktor yang mendongkrak kemajuan di Kota Waringin Barat yakni perkebunan kelapa sawit yang dikelola sektor swasta ( Perusahaan dan Perorangan) dan Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah tidak hanya mengelola proyek-proyek pemerintah melalui Dana APBD dan APBN tetapi juga mengelola perkebunan sawit pada lahan-lahan milik pemerintah mulai dari tingkat desa, Kecamatan dan Kabupaten semuanya menanam sawit.
” Semua Potensi lahan dioptimalkan pemanfaatannya untuk tanam sawit sehingga pemerintah mulai dari tingkat desa, kecamatan dan Kabupaten berlomba-lomba menanam sawit pada tanah milik pemerintah untuk menambah pundi-pundi uang untuk memajukan daerah”, bebernya.
Dijelaskannya, salah satu faktor pendukung pesatnya budidaya tanaman sawit di Kota Waringin Timur yaitu adanya dukungan dan politicalwill yang kondusif dari pemerintah diberbagai tingkatan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi masyarakat melalui berbagai regulasi yang dibuat.
Pihak perusahaan kelapa sawitpun, kata Jefry selalu proaktif membangun kerja sama dengan masyarakat di desa-desa untuk mengoptimalkan potensi luas lahan di desa untuk dikelola dengan sistim bagi hasil.
Sektor- sektor lain yang ikut mendongkrak PAD yakni Pariwisata. Berbagai infrastruktur dan sarana-prasana pendukung pariwisata dibangun untuk mendukung pengembangan pariwisata . Sektor Perdaganganpun maju dan terus berkembang serta sektor pertambangan ikut berkontribusi dalam peningkatan PAD di Kota Waringin Timur( Kotim) termasuk perkebunan karet.
Salah seorang sahabat saya, Adam Bere asal Kabupaten Malaka yang bekerja di salah satu Perusahaan Kelapa Sawit dengan luasan kurang lebih 10 ribu hektar mengaku sangat bangga dengan iklim usaha Kelapa Sawit yang dibangun pemerintah, pengusaha dan masyarakat di Kota Waringin Timur karena mampu menangkap peluang untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi daerah guna percepatan kemakmuran masyarakat.
Sebagai putra asli Malaka sangat berharap semua stake holder di Malaka harus menyatukan visi dan misi untuk membangun daerah dengan mengoptimalkan potensi daerah yang dimiliki.
Adam mengatakan Kabupaten Malaka yang berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia harus berani membuat terobosan untuk membangun daerah dengan memanfaatkan potensi luas lahan yang dimiliki.
“Malaka merupakan Kabupaten paling bungsu dari 22 Kabupaten/Kota di NTT dan dikenal sebagai daerah tersubur di Pulau Timor, harusnya dikelola dengan baik untuk kemakmuran rakyat dan bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat di Perbatasan RI-RDTL”, harap Adam. (*)