Malaka – Pengerjaan Proyek Rumah Bantuan Bencana Seroja Tahun 2021 di Kabupaten Malaka – Provinsi NTT mangkrak dan bepotensi bermasalah.
Dari sejumlah titik yang dikunjungi masih ditemukan bangunan rumah yang hanya ada rangka tanpa atap dan dinding. Ada juga rumah yang hanya ada fondasi dan tidak dilanjutkan pembangunannya. Ada juga keluhan penerima manfaat tentang material yang digunakan untuk rehab ringan dan rehab sedang tidak sebanding dengan anggaran yang dialokasikan.
Untuk menyelesaikan Persoalan ini APIP harus segera lakukan audit guna penyelesaian lebih lanjut.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT, Agustinus Nahak mengatakan hal itu saat berkunjung ke beberapa titik pembangunan Rumah Bantuan Bencana Seroja di Kabupaten Malaka, Kamis ( 12/6-2025).
Dikatakannya, sebagai mitra Komisi BPBD, Komisi V DPRD melakukan pemantauan di beberapa titik yang menerima bantuan tersebut tetapi bantuan itu masih ada yang mangkrak dan berpotensi masalah.
” Kita minta supaya APIP Pusat berkolaborasi dengan APIP Pemprov NTT dan Kabupaten Malaka melakukan audit untuk mengetahui kondisi sesungguhnya yang terjadi di lapangan agar bisa mengambil langkah- langkah strategis untuk penyelesaian persoalan Rumah Bantuan Bencana Seroja di Kabupaten Malaka”, ujarnya.
Salah satu penerima Bantuan di Dusun Bekali – Desa Kleseleon – Kecamatan Weliman, Paulus Seran
dihadapan Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT dan Plh Kalak BPBD Kabupaten Malaka mengatakan sangat prihatin dengan bantuan yang dikucurkan pemerintah Pusat untuk warga Korban Bencana.
” Saya sebagai penerima bantuan jenis Rusak Berat dengan Pagu Anggaran RP 50 Juta tetapi hingga Desember 2023 hanya dikerjakan fondasi dan rangka tanpa atap dan dinding”, ujarnya
” Fondasinya sebagian tidak dicor tetapi hanya dikerjakan dengan pasangan batako sehingga kualitas pekerjaan fondasinya patut dipertanyakan”, bebernya.
” Kami minta Pemerintah segera mencari solusi supaya rumah yang mangkrak ini diselesaikan sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat”, tutupnya. ( boni)
…