BOGOR: Penyelenggaraan Turnamen Nusantara Open Piala Prabowo Subianto Tahun 2022 telah usai, senin 1 Agustus 2022. Berbagai kejutan terjadi saat penutupan Turnamen U-16 termegah dan termahal di Indonesia. Laga penutup mempertemukan 2 tim terbaik, antara Persib Bandung vs PSLS Lhokseumawe, di Stadion Pakansari, Bogor. Laga ini dimenangkan Persib Bandung dengan skor 2-0.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelaksana Nusantara Open Aji Bintara menyampaikan hasil pantauan tim scouting selama turnamen berlangsung. Dari 368 pemain, panitia menjaring 33 pemain yang terbagi dalam 3 tim. Dengan kata lain masing-masing posisi diisi 3 pemain terbaik diposisinya. Mereka akan bergabung dalam Academy Garuda Nusantara Bersatu binaan Prabowo Subianto, tim ini akan mengeyam latihan di eropa.
Dari 33 pemain yang diumumkan, ada 2 nama pemain dari Bintang Timur, Glen Saputra Bili dan Juliandro Steven. Keduanya tampil gemilang saat Bintang Timur Atambua (BeTA) menekuk Persija 3-1 di laga pembukaan grup D dan saat ditahan imbang Borneo FC. 2 dari 3 gol BeTA disumbangkan Glen dan Juliandro.
“Selamat kepada Glen dan Sandro menjadi 34 pemain terbaik hasil talent scouting Garuda Nusantara Bersatu, dan akan mendapat bea siswa dan berlatih di eropa,” ujar Fary Francis owner Bintang Timur saat menghadiri penutupan Turnamen Nusantara Open di Stadion Pakansari (1/8/22).
Turnamen yang menerapkan sport science dengan big data pemain, juga melibatkan tim scouting yang dipimpin Direktur Teknik PSSI Indra Safri dan Dosan Bagdanovic agen pemain professional yang membawa Egi Maulana Fikri, Witan Sulaiman berlaga di level eropa.
Inilah kerja keras manejemn BeTA, apa yang kami tanam selama ini mulai menghasilkan, Nusantara Open menjadi gerbang bagi anak-anak daerah berkarir di timnas maupun eropa. Siapa sangka dari tapal batas NKRI, dari kampung bisa menghadirkan talenta muda. Mungkin selama ini orang tidak pernah melihat Academy semacam Bintang Timur dan PSLS Lhokseumawe yang bisa menghadirkan best player di even akbar semacam ini, lanjut Fary yang tak mampu menyembunyikan kegembiraannya.
Apa yang dilakukan manejemen BeTA bukan hal instant, membangun traning ground hingga mendatangkan pelatih eropa, menempatkan seorang mantan pemain nasional berlisensi A AFC sebagai Direktur Teknik, bukti bahwa BeTA sebagai salah satu Academy yang pengelolaannya tidak kalah dengan Academy sekelas ASIOP atau Academy Elit Pro Liga Indonesia.
“Penampilan Bintang Timur di Nusantara Open sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa Academy ini dikelola dengan manejemen yang baik, demikian juga dalam pembinaan sangat baik. Untuk itulah kami memilih BeTA sebaga salah satu Academy Sepak bola terbaik di NTT sebagai salah satu kontestan Nusantara Open,” tutur Aji Bintara ketua Panitia dalam suatu kesempatan saat menyaksikan laga BeTA vs Persija.
Lanjut calon ketua Asprov DKI Jakarta ini, Nusantara Open berhasil menampilkan bakat-bakat muda yang siap meramaikan barisan timnas kelak. Bahkan 3 pemain Nusantara Open harus rela meninggalkan tempat penampungan Bukit Hambalang untuk bergabung denga Timnas di laga U-16 AFC di Yogjakarta.
NTT punya segudang bakat, juga banyak orang yang menggandrungi sepak bola, namun yang mau rela merogo koceknya hanya untuk sepak bola yang belum pasti prestasinya masih bisa kita hitung. Membina sepak bola butuh proses, jangan berpikir instant, demi juara menghalalkan semua cara. Hasil tidak akan mengkhianati proses, namun jika dibalik ungkapan ini artinya prosesnya ngk dijalani dong. ( fw)