Radarmalaka.com, Tanjungpinang – Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, mengambil bagian dalam forum diskusi yang diadakan oleh Ulasan TV di SMKN 1 Tanjungpinang guna meminimalkan jumlah kecelakaan lalu lintas di Kota Tanjungpinang, pada Rabu, 21 Februari 2024.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut meliputi Polresta Tanjungpinang, Jasa Raharja Tanjungpinang, Sekretaris Dinas Pendidikan Kepri, dan perwakilan siswa dari berbagai sekolah setingkat SMA di Tanjungpinang.
Berbagai ide mencuat dalam diskusi tersebut, dengan kesimpulan agar terus menekan jumlah kecelakaan yang terjadi.
Kepala Sekolah SMKN 1 Tanjungpinang, Sulasmi, mengemukakan bahwa kecelakaan lalu lintas menjadi momok yang sangat menakutkan bagi semua orang, khususnya bagi orang tua yang memiliki anak yang sedang bersekolah dan menggunakan kendaraan.
Sulasmi menambahkan bahwa Kota Tanjungpinang cukup kompleks dalam masalah lalu lintas, sehingga diskusi tersebut merupakan sebuah langkah penting dalam meminimalkan jumlah kecelakaan yang terjadi.
Kegiatan tersebut merupakan momen yang tepat untuk menyampaikan masalah tentang lalu lintas dan penanganannya, karena dihadiri oleh pejabat yang memiliki wewenang dalam bidang masing-masing.
“Inilah saatnya, peserta didik bisa menyampaikan suka dukanya saat ke sekolah yang menggunakan kendaraan,” kata Sulasmi.
Sekdako Tanjungpinang, Zulhidayat, mengatakan bahwa dirinya turut bersedih hati dengan banyaknya kecelakaan yang melibatkan pelajar.
Persoalan tentang transportasi umum menjadi ide menarik dalam diskusi tersebut dan harus dibahas lebih serius dalam tataran implementasinya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang sebenarnya sudah memiliki bus, namun saat ini bus tersebut digunakan untuk mengantar mahasiswa ke Dompak dan Senggarang.
“Jika adik-adik kita yang tinggal di gang-gang sempit ingin menggunakan bus, maka mereka harus ke halte bus yang disediakan pemerintah,” tambah Zulhidayat.
Zulhidayat juga menekankan bahwa dalam pengadaan transportasi umum harus mempertimbangkan prinsip manfaatnya, sehingga tidak terjadi pembelian berlebihan yang kemudian tidak terpakai dan melahirkan masalah baru.
“Kita jangan buru-buru, contohnya membeli 100 bus kemudian malah terbengkalai, akhirnya kita akan berurusan dengan pihak kepolisian,” ucap Zulhidayat.
Oleh karena itu, dalam konsep transportasi massal, perlu dibahas secara serius yang melibatkan berbagai pihak.
“Transportasi umum dapat menjadi jawaban dalam mengatasi persoalan kemacetan di Tanjungpinang yang cukup padat dan berpotensi menimbulkan kecelakaan,” tambah Zulhidayat.
Editor: Budi Adriansyah
Sumber: Diskominfo Kota Tanjungpinang