Malaka – Dinas PU Kabupaten Malaka mensurvey 5 titik rawan pada ruas jalan Kabupaten Fatubesi – Fatuknutuk yang menghubungkan Kecamatan Sasitamean dan Io Kufeu untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, Senin (27/6-2022).
Bagian Bina Marga dinas PU sudah melakukan survey dan memang benar ada potensi longsor dan kerusakan jalan dan jembatan pada 5 titik disepanjang ruas jalan Kabupaten itu.
Saat ini bagian Bina Marga sementara membuat gambar dan perhitungan RAB untuk selanjutnya diusulkan guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kadis PU Kabupaten Malaka, Yohanes Nahak mengatakan hal itu kepada wartawan di Betun – Kabupaten Malaka – Provinsi NTT, Senin ( 27/6-2022).
Dikatakannya sesuai hasil survey tim Bina Marga ternyata potensi kerusakan dan longsor pada 5 titik pada ruas jalan tersebut benar adanya dan perlu mendapatkan penanganan.
” Kita segera laporkan hal itu kepada Bupati dan akan bawakan dalam rapat bersama TAPD agar bisa mendapatkan petunjuk dan arahan lebih lanjut”, ujarnya.
Seperti diberitakan media ini, Sabtu (25/6-2022) Tokoh Masyarakat Kecamatan Sasitamean, Gaspar Kabosu kepada wartawan di Kaputu mengatakan adanya potensi longsor dan kerusakan jalan
utama yang menghubungkan Desa Manulea ( Kaputu) di Kecamatan Sasitamean dengan Fatuknutuk di Kecamatan Io Kufeu – Kabupaten Malaka – Provinsi NTT terancam putus bila tidak segera ditangani pemerintah.
Menurut dia, ada lima titik yang berpotensi putus karena tanah longsor yang mengikis dan merusak bahu dan badan jalan besar sepanjang ruas jalan itu.
pemerintah harus mengambil langkah cepat memperbaiki ruas jalan yang longsor itu agar tidak meluas dan merusak badan jalan.
Dikatakannya, ada lima titik rawan yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah untuk perbaikannya karena bila dibiarkan bisa memutuskan jalan pada ruas jalan tersebut.
Dikatakannya, ada lima titik rawan sepanjang ruas jalan Kaputu – Fatuknutu yang harus mendapatkan perhatian pemerintah yaitu titik rawan Jembatan penghubung antara Kaputu – Bikane terancam rubuh bila tidak segera dibronjong, titik jembatan penghubung Bikane – Aisamfoi di Desa Beaneno terancam rubuh karena longsor sehingga harus dibronjong, Jalan penghubung di Aisamfoi dengan Desa Naibone jalannya longsor sepanjang 30 meter, Jalan penghubung desa Naibone – Faktuknutuk terancam longsor sepanjang 30 meter dan titip pada kali Kecil dari Naibone – Kantor Desa Naibone menuju Fatuknutuk dulu di lapen tetapi sekarang rubuh dibawa banjir.
” Kita minta Pemerintah Kabupaten Malaka segera memberi perhatian untuk penanganan di lapangan agar kerusakannya tidak semakin meluas”, ujarnya.
Anggota DPRD Dapil 3 Malaka, Adrianus Tutu Nenometa secara terpisah kepada wartawan mengatakan ruas jalan Fatubesi – Fatuknutu itu merupakan nadi kehidupan masyarakat Kecamatan Sasitamean dan Io Kufeu untuk mengakses berbagai fasilitas pelayanan publik termasuk melancarkan arus transportasi barang dan orang menuju pusat Kabupaten Malaka di Betun.
” Sebagai anggota DPRD Dapil 3 Malaka akan berkoordinasi dengan Komisi 3 DPRD Kabupaten Malaka termasuk dalam pemandangan umum Fraksi serta Paripurna Dewan akan mengangkat persoalan tersebut agar diatensi Pemerintah untuk percepatan perbaikannya”, ujarnya. ( boni)