Radar Malaka, Tanjungpinang – Ketika Ansar Ahmad menyelesaikan pidato visi misinya dalam acara kampanye di Kampung Sumber Rejo, Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang pada Senin sore, 2 November 2020 lalu, seorang wanita menyampaikan kisah yang mengejutkan kepadanya.
Wanita tersebut bernama Elvin, seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai penjual nasi goreng di sekitar Batu Sembilan. Elvin menceritakan peristiwa yang dialaminya beberapa tahun sebelumnya ketika dia tengah berjalan di Km. 7, tidak jauh dari Kedai Mie Tarempa.
Saat itu, Elvin baru saja berbelanja makanan kecil di Pasar Tanjungpinang. Makanan tersebut dibelinya dalam jumlah besar dan dibungkus dalam sebuah karung yang dia bawa dengan sepeda motor tua miliknya.
“Saat sampai di Km. 7 dekat Kedai Mie Tarempa, karung yang berisi makanan kecil tumpah dan isinya berserakan di jalan,” ujar Elvin menceritakan kejadian tersebut.
Tidak ada seorang pun yang berhenti untuk membantu Elvin meskipun banyak mobil dan sepeda motor melintas di sekitarnya. Hingga akhirnya, sebuah mobil berhenti, dua pria berpakaian rapi keluar dari mobil tersebut dengan penuh keramahan dan kesabaran membantu Elvin.
“Saya tidak menyadari bahwa yang membantu saya adalah Pak Ansar Ahmad. Saya hanya mengenal namanya namun belum pernah bertemu dengannya sebelumnya. Saya merasa heran, mengapa seseorang dengan penampilan dan mobil bagus mau membantu seorang yang seperti saya, memunguti makanan ringan yang tumpah di jalan,” ucap Elvin heran.
Elvin tiba-tiba merasa terpukul dan kesulitan untuk melanjutkan ceritanya. Dengan susah payah, dia mencoba menenangkan dirinya yang mulai terguncang emosinya. Meskipun berusaha keras untuk menahan tangisnya, namun air mata mulai mengalir perlahan dari matanya.
“Pilihlah pemimpin yang memiliki belas kasihan. Yang memperhatikan orang kecil seperti kita. Tindakan Pak Ansar dalam membantu saya adalah contoh bahwa beliau adalah sosok pemimpin yang peduli,” ujar Elvin.
Setelah mendengarkan kisah Elvin, Ansar Ahmad berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Elvin. Dia memberikan dukungan pada wanita itu sambil mengingat kembali insiden yang dialami Elvin.
“Saat itu saya hendak menghadiri pernikahan anak teman saya di Kijang. Saya merasa simpati ketika melihat Elvin sendirian memunguti barang bawaannya yang berserakan di jalan. Yang terpenting, apapun posisi kita, kita harus tetap peduli terhadap sesama. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi atau menimpa kita. Jika kita peduli, orang lain juga akan peduli pada kita. Jika kita menyebarkan kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kita terima,” ucap Ansar singkat.
Dengan demikian, kisah tentang pertemuan yang menggugah antara Elvin dan Ansar Ahmad menyoroti pentingnya memiliki pemimpin yang tidak hanya cerdas dalam visi misi, tetapi juga memiliki empati dan kepedulian terhadap masyarakatnya. Tindakan sederhana dalam membantu sesama, seperti yang dilakukan oleh Ansar Ahmad, dapat menjadi contoh bagi semua untuk lebih peduli dan berempati pada orang di sekitar kita.
Editor: Budi Adriansyah
Penulis: SS