Dewan Kehormatan Daerah Partai Demokrat NTT dibawah kepemimpinan Bapak Drs Emanuel Babu Eha (Ketua), Wakil Ketua Dra.Mien Hadjon Pattymangoe,Sekretaris : Drs Frans Kape dan Anggota Drs.Stefanus Mone Kaka diminta membuat telaahan terhadap Perilaku Ketua DPD PD NTT, Leo Lelo dan Pengurus dalam Muscab serentak DPC Kabupaten /Kota Se-Nusa Tenggara Timur karena dinilai sudah membuat kegaduhan dan perpecahan di tubuh partai Demokrat.
Telaahan itu sangat penting untuk mengetahui persis akar persoalan terjadinya kegaduhan dalam tubuh Partai Demokrat termasuk tawaran solusi yang harus disampaikan ke DPP Partai Demokrat. Hal itu dimaksudkan untuk mengelimir korban-korban salah kebijakan yang dilakukan DPD Partai Demokrat NTT pimpinan Leo Lelo.
Demikian intisari pendapat yang dihimpun dari kader dan Ketua DPAC PD yang dipecat akibat salah urus Partai Demokrat yang dipimpin Ketua DPD PD NTT, Leo Lelo, Senin ( 30/5-2022).
Ketua Demisioner DPAC PD Kecamatan Botin Leobele, Loenidas Tae kepada wartawan meminta supaya Dewan Kehormatan Daerah PD NTT harus proaktif, bekerja untuk membuat kajian dan telaahan tekait kemelut yang sementara terjadi dan berpotensi menghancurkan Partai Demokrat di Provinsi NTT.
” Ini tidak bisa dibiarkan karena menurut pandangan saya ada upaya yang sistimatis dari oknum-oknum pengurus DPD PD NTT yang bekerja seperti preman untuk menghancurkan tubuh partai demokrat di NTT melalui pergantian Ketua DPAC diluar ketentuan DPP Partai Demokrat”
” Saya ini Ketua Aktif di DPAC PD Kecamatan Botin Leobele dan kami sudah bekerja dan menghasilkan satu kursi ADPRD Kabupaten Malaka dan memberikan kontribusi untuk pileg DPRD Prov NTT dan DPR RI tetapi kami dipecat dengan tidak hormat dengan SK baru terbitan DPD PD NTT Pimpinan Leo Lelo”
” Pemecatan sepihak itu bagi kami bentuk pembangkangan DPD PD NTT kepada DPP Partai Demokrat dan hal itu harus ditelusuri siapa otak dibalik penghancuran PD di NTT saat ini”
” Kita minta Pengurus DPD PD NTT harus diperiksa DPP PD dan bila ditemukan kesalahan supaya dicopot dan digantikan dengan kader yang berkualitas dan bertanggung jawab”
Ketua Demisioner DPAC Kecamatan Wewiku – Malaka,
Jonisius Bere Siri kepada wartawan mengatakan pencopotan Ketua DPAC yang masih aktif dalam menghadapi Muscab itu kejahatan politik karena tidak sesuai Instruksi DPP Partai Demokrat. ” Saya curiga ini ada permainan preman-preman politik untuk menghancurkan Partai Demokrat. Perlu ditelusuri jangan sampai Partai Demokrat diperdagangkan oleh oknum-oknum pengurus untuk kepentingan sesaat”, ujarnya.
” Tugas DPD PD NTT itu bukan datang ke Kabupaten untuk copot pengurus yang masih aktif dan gantikan dengan Ketua baru tetapi hanya verifikasi apakah Ketua DPAC itu masih ada atau tidak, meninggal dunia atau tidak. Itu Instruksi dan PO yang harus dilaksanakan bukan disalahgunakan DPD PD NTT”
” Saran konkrit saya Kembalikan SK lama Ketua DPAC bagi mereka yang masih aktif, Periksa Ketua DPD PD NTT, Leo Lelo dan Ketua BPOKK NTT bila terlibat untuk menggantikan pengurus aktif supaya diberi sanksi tegas termasuk pemecatan sebagai ketua karena tidak mampu urus partai Demokrat di NTT”, tandasnya ( boni)