Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
HeadlineLintas Provinsi

Ansar-Nyanyang Menang Telak dalam Debat Pilkada Kepri 2024

74
×

Ansar-Nyanyang Menang Telak dalam Debat Pilkada Kepri 2024

Sebarkan artikel ini

Radar Malaka, Batam – Sorak-sorai dari Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut 1, Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura, riuh menggema di ruangan gedung tempat debat terbuka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 di Hotel Radisson, Kota Batam, pada Sabtu sore, 2 November 2024.

Ansar-Nyanyang dianggap meraih kemenangan telak dalam debat Pilkada kali ini. Sikap tenang mereka dan keunggulan dalam materi dari sesi ke sesi, jika dibandingkan dengan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri nomor urut 2, Muhammad Rudi-Aunur Rafiq, telah dipuji oleh seluruh masyarakat Kepri melalui siaran streaming yang disediakan.

“Alhamdulillah, hasilnya telah kita semua saksikan bersama. Terlepas dari penilaian pihak lain, saya yakin sepenuhnya bahwa Pak Ansar dan Pak Nyanyang memenangkan debat ini,” ujar Ade Angga, Ketua Tim Pemenangan Ansar-Nyanyang.

Menurut Angga, Ansar-Nyanyang tampil dengan tenang dan penuh kewibawaan. Mereka mengetahui kapan harus meningkatkan intensitas pembicaraan dan kapan harus menegaskan poin-poin penting.

“Kembali saya ucapkan Alhamdulillah, kemenangan ada di pihak kami dalam sesi debat ini,” tambahnya.

Pendapat ini juga didukung oleh Pakar Ekonomi Kepri yang juga seorang Psikolog, Aditya Wira Pratomo. Dosen dari Universitas Ibnu Sina Batam ini menilai bahwa Ansar-Nyanyang unggul dalam dialog tersebut.

“Dari segi pemahaman materi, kemahiran berbicara di depan umum, serta relevansi program yang diusulkan, semuanya terlihat sangat realistis,” paparnya.

Aditya menyatakan bahwa semua program kerja yang disajikan telah didasarkan pada kajian yang relevan, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun aspek lainnya.

“Pak Ansar memiliki kecerdasan yang luar biasa dan mampu menyampaikan program-programnya dengan jelas. Baik program yang telah berjalan maupun yang baru dia paparkan. Kemampuan komunikasi publik Pak Ansar juga sangat handal,” tegasnya.

Salah satu data yang dikemukakan oleh Ansar-Nyanyang dalam debat adalah mengenai tren pertumbuhan ekonomi Batam. Sejak tahun 2011 hingga 2014, pertumbuhan ekonomi telah stabil di atas 7%. Bahkan pada tahun 2011, angka tersebut mencapai 7,83%. Hal ini terjadi pada periode kepemimpinan yang berbeda antara Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Wali Kota Batam.

“Kini, saat Wali Kota Batam juga bertindak sebagai ex officio Kepala BP Batam, tren pertumbuhan tetap pada 7%. Tidak ada peningkatan yang signifikan,” ungkap Aditya.

Menurutnya, ketika terdapat dua sumber anggaran yang dikelola oleh individu yang sama, seharusnya pertumbuhan ekonomi melonjak. Terutama dengan total anggaran mencapai Rp6,4 triliun yang terdiri dari APBD Kota Batam dan anggaran BP Batam.

“Kita melihat bahwa masih kalah dengan Pemerintah Kabupaten Bintan yang meski hanya memiliki APBD sekitar Rp1 triliun, namun dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6%,” tutupnya.

Editor: Budi Adriansyah