Scroll untuk baca artikel
Headline

Aneh, Kantor Dinas Pertanian Malaka Suka Diintervensi Pengusaha – Aset Dinas Tercecer Dimana – Mana

189
×

Aneh, Kantor Dinas Pertanian Malaka Suka Diintervensi Pengusaha – Aset Dinas Tercecer Dimana – Mana

Sebarkan artikel ini

Malaka – Aneh tapi nyata. Kantor Dinas Pertanian Malaka selama 1 tahun terakhir suka diintervensi pengusaha.

Berbagai program di dinas Pertanian Kabupaten Malaka tidak bisa jalan karena suka diintervensi penguasaha baik dalam pengelolaan traktor, mesin dan alat pertanian termasuk pengadaan benih harus ditunda untuk mengakomodir kepentingan penguasaha yang sudah diseting.

Banyak Staf di dinas Pertanian Malaka mengeluhkan masalah tersebut atas ulah oknum penguasaha yang suka mengintervensi dinas terutama pemanfaatan traktor, exavator, mesin Combine hingga pengadaan benih pertanian.

Dewan sangat sepakat membentuk Pansus untuk menelusuri hal tersebut agar semua aset milik dinas pertanian dikelola sesuai aturan dan peruntukannya.

Anggota DPRD Malaka dari Fraksi Partai Golkar, Raymundus Seran Klau mengatakan hal itu kepada wartawan Sabtu, ( 16/7-2022).

Dikatakannya, memperhatikan pengelolaan aset milik dinas Pertanian Malaka selama satu tahun terakhir sangat amburadul dan terkesan asal taruh. ” Dinas dengan bebas memberikan aset berupa traktor, exavator, truk putih untuk operasional dinas, mesin combine, mesin pompa air kepada orang lain sebagai pihak ketiga diluar dinas untuk dikelola tanpa aturan main yang jelas”, ujarnya.

” Sebagai anggota dewan sangat setuju dengan pembentukan pansus guna menelusuri aset-aset itu untuk dikembalikan ke fungsinya semula dan dikelola dinas teknis”

Anggota Fraksi Golkar lainnya, Markus Baria Berek kepada wartawan mengatakan hal senada.

Menurut Markus, setiap hari dirinya selalu melihat puluhan rangka alat pacul tanah, luku , alat rotary yang tidak terurus hingga karatan dan berada di hutan belantara desa Lakekun Utara -,Kobalima termasuk traktor-traktor besar lahan kering yang diterlantarkan dan tercecer dimana-mana”

” Ini bukti nyata dan Model pengelolaan dan pemeliharaan aset yang amburadul yang dikelola dinas Pertanian Malaka selama satu tahun terakhir”

‘ Dalam arahan dan rapat koordinasi dengan KPK di Kupang secara tegas KPK sudah mengingatkan pengelolaan aset-aset pemerintah diluar ketentuan itu termasuk korupsi dan bisa diproses hukum. Jadi sejak dini kita ingatkan dinas pertanian supaya mengelola aset-aset seperti traktor , mesin dan alat pertanian harus sesuai ketentuan dan regulasi yang ada”

 

” Yang saya ketahui, bulan Februari lalu Dinas Pertanian Malaka harusnya sudah adakan benih kacang ijo untuk dukung program Fore Lakateu tetapi Plt Kadis Pertanian lama yang batalkan karena menurut informasi dia yang mau adakan kerja sama dengan pengusaha Malaka, padahal saat itu bibit kacang ijo belum siap untuk dilelang”

” Kita minta supaya benih kacang ijo yang mau dilelang harus berkualitas dengan standart benih yang sudah lolos test laboratorium agar bisa bermanfaat bagi rakyat”, ujarnya.

Plt Kadis Pertanian Malaka, Stefanus saat dikonfirmasi wartawan disela rapat di DPRD Kabupaten Malaka belum lama ini mengatakan dirinya sementara melakukan rapat koordinasi bersama kepala bidang dan staf untuk mengidentifikasi semua persoalan yang ada di dinas.

” Saya baru dilantik satu bulanan sehingga masih berkoordinasi dengan seluruh staf untuk cek semua kegiatan dan persoalan di dinas pertanian yang harus ditangani”

” Dalam rapat bersama Komisi dan Fraksi Dinas Pertanian sudah mendapatkan masukan dari Bapak/Ibu Dewan terkait persoalan yang harus diurus dinas pertanian Malaka”

” Kita sudah mulai amankan traktor-traktor yang rusak dan tercecer diluar guna dilakukan perbaikan termasuk alat-alat pertanian di Lakekun itu segera diamankan karena semuanya itu aset dinas”

” Terkait pengadaan benih tentu harus melalui kajian dan kalender musim serta harus memenuhi stantard mutu sesuai uji laboratorium sehingga bisa bermanfaat bagi rakyat”, ujarnya. ( boni)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *