Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Headline

Andi Agung: PPDB Online Hindari Kebiasaan ‘Titip Menitip’…

91
×

Andi Agung: PPDB Online Hindari Kebiasaan ‘Titip Menitip’…

Sebarkan artikel ini

Radarmalaka.com, Tanjungpinang – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung, menghimbau kepada seluruh masyarakat Kepri agar mengikuti prosedur pendaftaran sekolah SMA, SMK dan SLB Tahun Ajaran 2023-2024 secara online melalui aplikasi berbasis web yang sudah ada, yakni https://sippdb.kepriprov.go.id/.

Pendaftaran masuk untuk jenjang SLBN dibuka mulai 19-28 Juni, diumumkan di tanggal 1 Juli mendatang dan pendaftaran ulang pada tanggal 3-6 Juli 2023.

Sedangkan untuk masuk SMAN terdiri dari jalur afirmasi yang pendaftarannya dimulai 13-19 Juni dan diumumkan 21 Juni, selanjutnya pendaftaran ulang dilakukan 22-24 Juni 2023.

Adapun untuk jalur zonasi pendaftaran dimulai 22-26 Juni dan diumumkan pada 1 Juli, dan pendaftaran ulang 3-6 Juli 2023.

“Nah, untuk SMKN pendaftaran dilakukan mulai 13 sampai 19 Juli dan diumumkan di 21 Juni. Selanjutnya pendaftaran ulang sampai 24 Juni,” kata Andi.

Andi juga menjelaskan, bahwa untuk jenjang SMKN, pendaftaran terbagi menjadi 75 persen jalur penilaian rapot, 10 persen jalur bina lingkungan, dan 15 persen jalur kurang mampu.

Semangat diselenggarakannya PPDB secara online di Kepri oleh Dinas Pendidikan, kata Andi, adalah instruksi langsung dari Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, guna menghindari kebiasaan ‘titip menitip’ karena merasa dekat dengan orang dalam, dekat dengan pejabat A dan sebagainya lalu meminta anaknya dimasukkan ke sekolah tertentu dengan mengindahkan aturan sistem zonasi, prestasi dan afirmasi.

“Titip menitip inilah yg mengakibatkan  terganggunya sistem pendaftaran. Yang pada akhirnya mengakibatkan pembludakan di satu sekolah tertentu saja,” tegas Andi.

Oleh sebab itu, Andi berharap, masyarakat agar mengikuti prosedur yang sudah ada dengan tertib hingga proses pendaftaran selesai.

Termasuk mengenai pilihan jurusan di jenjang SMK, Andi mengaku, banyak mendapatkan aduan dari masyarakat karena didapati calon siswa yang diterima masuk di jurusan yang bukan pilihan utama yang diinginkan.

Menyangkut hal ini, Andi juga meminta kepada masyarakat agar memberi kesempatan proses PPDB berjalan hingga selesai.

“Setiap aduan masyarakat tetap kita tampung dan kita rapatkan di internal kita, lalu kita laporkan kepada gubernur. Tentu kita akan mengklasifikasikan setiap aduan yang masuk. Di antaranya ada aduan yang bisa kita akomodir dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dan ada juga yang mungkin memang tidak bisa kita tanggapi,” ujar Andi.

Andi juga meminta kepada para orang tua yang  sedang mendampingi proses pendaftaran masuk sekolah untuk anak-anaknya turut memberikan edukasi yang baik kepada anak-anak.

“Jika ada yang memang harus ditanyakan silahkan bertanya, tanpa harus emosi lalu menghujat, menyalahkan kebijakan dan sebagainya. Kita sebagai masyarakat Melayu yang dikenal ramah dan santun harus memahami dan mengedepankan itu,” pinta Andi.

Semangat sistem PPDB online, lanjut Andi lagi, adalah untuk mengedukasi masyarakat, bahwa semua sekolah adalah sama, yakni sebagai tempat untuk belajar dan mengajar.

“Anak yang memang dasarnya rajin, pintar dan disiplin diterima disekolah manapun akan tetap menjadi anak yang rajin, pintar dan disiplin,” tutup Andi.

Editor: Budi Adriansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *