Konya – Pesta Olahraga Solidaritas Islam (Islamic Solidarity Games atau ISG) ke-5 akan berlangsung mulai 9 hingga 18 Agustus, dan diikuti 56 negara Muslim yang bertanding dalam 24 cabang olahraga, untuk memperebutkan total 355 medali.
Pesta Olahraga Solidaritas Islam (Islamic Solidarity Games atau ISG) ke-5 resmi digelar di Konya, Turki oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (11/8) malam waktu setempat.
Awalnya, ajang olahraga diselenggarakan oleh Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) di Konya seharusnya berlangsung pada 2021, tetapi pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 memaksanya untuk diundur satu tahun, sehingga baru digelar pada 2022 ini.
ISG bertujuan untuk mendukung pengembangan atlet geografi Islam dan untuk meningkatkan budaya persaudaraan dan solidaritas di antara para atlet, seperti dilansir TRT World Sabtu (13/8).
Keikutsertaan dalam ajang tersebut tidak hanya untuk atlet muslim saja. Atlet non-Muslim dari salah satu negara anggota tampil dan menunjukkan bakat mereka di Konya, seperti yang telah mereka lakukan di edisi sebelumnya.
Sebelum Turki, Pesta Olahraga tersebut telah digelar di Arab Saudi (2005), Iran (2010), Indonesia (2013) dan Azerbaijan (2017). Momentum penyelenggaraan di Teheran, harus dibatalkan menyusul perselisihan antara Iran dan Arab Saudi.
Salah satu cabang olahraga yang turut ambil bagian dalam Pesta Olahraga Solidaritas Islam, adalah Panahan. Indonesia kali ini mengirmkan 10 atlit yang terdiri dari 3 pemanah putra dan putri untuk divisi recurve dan 3 pemanah putra dan 1 putri untuk divisi compound. Mereka didampingi dua orang pelatih, Wahyu Hidayat dan Jimmy Lantang.
Bertanding di di babak eliminasi hari ini, atlit panahan Indonesia mampu menunjukkan keperkasaannya. Trio pemanah recurve Indonesia yang turun dibabak eliminasi hari ini (16/8). Langkah Rio Ega dan Alfiyanto Bagas Putra terhenti dan hanya menyisahkan Arif Dwi Pangestu yang melaju hingga babak final yang akan dipertandingkan tanggal 18 Agustus 2022.
Sementara di divisi compound1 pemanah Indonesia kandas di babak 1/8 final dan 3 lainnya mampu bertahan hingga babak 1/4 final. Indonesia masih menaruh asa pada nomor mixed team recurve dan compound yang akan dilangsungkan pada besok tanggal 17 agusrus 2022.
Kado HUT RI
Penampilan anak Arif Dwi Pangestu seolah memberikan kado istimewa bagi hari ulang tahun Indonesia ke 77. Juara Olimpiade Tokyo Mate Gazoz asal Turki harus mengakui pelajar akurasi pelajar asal kota Gudeg Yogyakarta. Kemenangan 6-4 atas juara Olimpiade Tokyo 2020 menjadi kado istimewa saat NKRI akan merayakan HUT ke-77 besok 17 agustus 2022.
“Mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia, semoga final nanti Arif mampu menyabet medali emas. Harapan kita mendulang medali perak masih terbuka, Rezza akan berhadapan dengan atlit Malaysia diperebutan medali perunggu. Semoga ini jadi kado terindah dari Perpani yang akan kita persembahkan bagi bangsa Indonesia saat memperingati HUT yang ke-77,’ tegas coach Wahyu Hidayat dari Konya.
Harapan medali juga datang dari atlit Papua Rezza Octavia. Peraih medali emas Sea Games Vietnam, sempat memberi angin segar saat melangkah hingga babak semi final. Langkah Rezza terhadang atlit papan atas dunia asal Turki Anagoz Yasemin Ecem. Semifinal tanggal 18 Agusutus, Rezza akan bertemu atlit Malaysia Mohamad Fazil Nurul Azreena.
Ketua Umum PB Perpani, Hj.Illiza Sa’duddin Djamal menyambut gembira capaian yang ditorehkan pemanah Indonesia yang tampil di Islamic Solidarity Games.
“Mashaa Allah, alhamdulilah, seharian hand phone saya mati, seharian ikut sidang paripurna menyaksikan pidato kenegaraan Presiden RI. Saya bangga dan tentunya bersyukur karena atlit sudah memberikan yang terbaik sudah masuk hingga ¼ final. Kita mohon doa dari masyarakat Indonesia semoga Arif dan Reza bisa mempersembahkan medali sebagai kado HUT RI ke 77,” tutur anggota Komisi X DPR RI.
Senada dengan Illiza, Manejer Timnas Panahan Indonesia Ary Koeswiranto cukup lega dengan capaian tim panahan yang bertanding di Konya.
“Kita bersyukur dengan capain di Islamic Solidarity Games, banyak atlit yang punya kualitas bagus tampil disana, seperti Uzbekistan, Malaysia, Bangladesh dan terlebih Turki sebagai tuan rumah merupakan salah satu kekuatan di ajang Olimpiade yang menjadi target utama kita nanti,” ujar Ary yang tidak bisa mendampingi tim kali ini. ( fw)