JAYAPURA: Bicara panahan di Bumi Cendrawasih, tidak lepas dari nama Dr.Juliana J.Waromi,SE,M.Si. Disamping kesibukannya sebagai Sekretaris Dewan DPRD Provinsi Papua, bagi bawahan dan rekan kerjanya di DPRD Papua, Juliana Waromi dianggap sebagai Mama karena kebaikan dan ketulusannya dalam melayani mereka.
Dikenal keras dalam prinsip, namun hatinya lembut. Bijaksana dalam mengambil suatu keputusan, dan tegas dalam disiplin. Aturan dan kebijakan yang diterapkannya selalu menjadi motivasi bagi bawahan yang dipimpinnya.
“Mama Juli, bagi kami selain sebagai pimpinan , dia adalah motivator, teguh dalam prinsip, namun lembut dalam sikap,” tegas Suparji Sekretaris Pengprov Perpani yang juga salah satu pegawainya dilingkungan Sekretariat DPRD Papua.
Disamping kesibukannya sebagai Sekwan DPRD Papua, sebagaian waktunya dihabiskan mengurus Panahan Papua. Sebagai Ketua Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI) Provinsi Papua Dr.Juliana J.Waromi, SE, M.Si. selalu memantau perkembangan kedua atlitnya yang tengah mengukuti Pelatnas di GBK Senayan. Dalam perbincangannya melalui saluran teleponnya, perempuan kelahiran Serui (56 tahun) merasa bangga dengan kedua atlit Papua yang saat ini tengah dipersiapkan ke pesta olahraga multi event SEA Games, Vietnam 2022.
Dalam persiapan ajang multi event SEA Games, Vietnam, dua atlit Papua Rezza Octavia dan Pande Putu Gina Putri Arista, menjadi squad Timnas yang dipersiapkan di nomor recurve putri. Prestasi keduanya di PON XX Papua, berhasil membuat sejarah bagi dunia panahan Papua, untuk pertama kalinya Papau mencatat torehan dua medali perak dan merupakan medali pertama yang dihasilkan tim panahan Papua, sejak PON dilaksanakan.
“Rezza dan Gina sudah bergabung di traning center Timnas yang dipusatkan di Jakarta. Pertengahan bulan ini mereka akan bertolak ke Turki untuk melakukan try out (uji coba). Ada kejuaraan dunia disana. Saya rasa ini bagus untuk menambah jam terbang dan kepercayaan diri mereka sebelum turun di ajang SEA Games pada bulan Mei nanti,” tegas Mama Juli dari balik telepon selularnya.
PB PERPANI telah merancang program latihan untuk menghadapi SEA Games Vietnam. Salah satu agendanya adalah try out ke luar negeri. Tim Panahan Indonesia dengan kekuatan 10 atlit dan 5 pelatih akan mengikuti kompetisi Antalya 2022 Hyundai Archery World Cup Stage 1 yang akan diselenggarakan di Turki pada 18-24 April 2022.
“Event ini akan dijadikan pemanasan bagi para atlet sebelum turun ke SEA Games. Kita akan lepas atlit bermain untuk memperbaiki ranking dunianya. Walaupun tanpa target mereka harus tampil maksimal di sana. Namun sasaran utama kita SEA Games, untuk itu diharapkan peak performance akan terjadi di SEA Ganes, Mei nanti. ” tegas Ary Koeswiranto Manejer Timnas Panahan.
Rezza dan Gina harus membawa Spirit of Papua, semangat juang orang Papua yang tak pernah menyerah. Kebangkitan baru sesuai harapan Bapak Gubernur Papua. Generasi muda Papua tidak boleh bermalas-malasan. Harus berprestasi dan energik agar bisa berbuat sesuatu untuk tanah Papua dan Indonesia, tutur Mama Juli.
Masih menurut Mama Juli, dalam Timnas, ke dua atlit Papua masih tergolong belia. Untuk itu mengikuti event dunia bagi atlit muda akan hadirkan banyak keuntungan bagi perkembangan panahan Indonesia. Para atlit muda kita terasah kemampuannya. Bertambahnya jam terbang diharapkan akan berpengaruh pada membaiknya mental tanding mereka kedepan.
“Saya berharap agar Rezza dan Gina berkomitmen untuk berlatih dengan serius, agar fisik mereka siap untuk menjalani masa traning camp (TC). Kita tahu ini bulan Ramadhan, tentunya banyak yang menjalankan ibadah puasa, namun karena ini panggilan negara, dibutuhkan pengorbanan bagi semua atlit, karena ada gambar Garuda dan merah putih di dada mereka. Kibarkan Sprit of Papua demi berkumandangnya Indonesia Raya di manca negara,” lanjut Mama Juli.
Saya pernah mendampingi Mama Juli selama PON XX di Papua, totalitasnya benar tak diragukan. Kehadirannya menjadi inspirasi dan daya dorong bagi para atlit yang siap berlaga. Bisa dibayangkan, jika Mama Juli hadir di Turki atau Vietnam, energi dan Spirit of Papua akan berhembus dari dalam diri Mama Juli. Bukan saja bagi kedua atlitnya saja, tentunya bagi tim Panahan Indonesia. “ Don’t tell people your plants. Show them your results”, Spirit of Papua, berlatih, berjuang dan bangga dengan hasilnya, itulah pesan Spirit of Papua, dari seorang wanita Serui yang selalu tampil energik.
Dari pantauan di Pelatnas Panahan, disamping Pande Gina asal Papua yang masih berusia 16 tahun, ada Lisnawanto Putra Aditya atlit Jawa Tengah yang masih berusia 17 tahun. Berkat PON XX Papua, membawa keduanya masuk dalam squad Timnas Panahan Indonesia. ( fw)