Malaka – Perpindahan Lokasi Pembangunan RS Pratama dari Dapil 3 Malaka ( Laenmane) ke tempat lain merupakan potret kegagalan SN-KT mengurus rakyat dibidang kesehatan.
Sesuai janji kampanye SN-KT dalam Pilkada Malaka tahun 2020 sangat jelas SN meminta KT harus berperan aktif sebagai Bupati di Dapil 3 Malaka untuk mengurus rakyat namun faktanya tidak sesuai harapan. SN dan KT tidak menjalankan janji dan komitmen mereka dan masing-masing jalan sendiri-sendiri . Hasil akhirnya, RS Pratama yang seharusnya dibangun untuk melayani rakyat di Dapil 3 harus pergi begitu saja dibangun di tempat lain sehingga rakyat di Dapil 3 Malaka harus hidup menderita tanpa RS.
Masalah perpindahan RS Pratama dari Dapil 3 menuju Dapil 2 Malaka ( Wewiku) harus jadi media pembelajaran rakyat menjelang pilkada, bahwa memilih pemimpin itu harus paham urus rakyat, paham akan kebutuhan rakyat dan harus memperjuangkan hak-hak rakyat agar tidak mudah dirampok oleh pihak lain yang sifatnya merugikan masyarakat banyak.
Jurkam SBS- HMS, Paulus Seran Bauk, SH mengatakan hal itu kepada rakyat Kecamatan Io Kufeu dalam kampanye terbatas Paslon SBS-HMS di Desa Tunabesi, Rabu (23/10-2024).
Dikatakannya, Pembangunan RS Pratama di Laenmane itu merupakan hasil Perjuangan Melki Laka Lena di Komisi IX DPR RI dan nomen klaturnya RS Pratama Laenmane , bukan RS Pratama Wewiku.
” Dari namanya saja RS Pratama itu harus dibangun di Laenmane. Artinya, kalau dibangun ditempat lain itu pelanggaran karena tidak sesuai nomen klatur dari Pusat. Dari aspek pemindahan lokasi, apapun alasannya tidak bisa dibenarkan karena terkait kebutuhan dan asas manfaat bagi rakyat. Rumah Sakit itu lebih bermanfaat bila dibangun di Laenmane karena sangat membantu rakyat dibidang pelayanan kesehatan. Rakyat tidak harus mengeluarkan biaya tinggi berobat di RSPP Webua di Betun dengan jarak tempuh lebih dari 2 jam. Dari aspek ini saja rakyat Dapil 3 sangat dirugikan. Bila ditempatkan di Wewiku juga kurang efektif karena jarak tempuh rakyat berobat di RSPP Webua kurang lebih 30 menit perjalanan sehingga rakyat di Kecamatam Wewiku bisa langsung berobat di Webua Betun”, ujarnya.
Dia mengatakan dari pemindahan lokasi sepihak dari Laenmane itu membuktikan SN-KT benar-benar tidak paham urus rakyat dibidang kesehatan.
” SN sebagai Bupati harusnya tidak sepihak memindahkan lokasi pembangunan RS itu karena sangat dibutuhkan rakyat di Dapil 3 karena selama ini mereka berobat di RS yang berada di luar Malaka seperti di Kabupaten Belu atau Kabupaten TTU. Kebijakan pemindahan lokasi pembangunan RS Pratama itu menandakan Bupati SN tidak paham urus rakyat dibidang kesehatan. Sementara itu Wabup Kim Taolin ( KT) yang nota bene anak asli Dapil 3 terlihat tidak mampu dan tidak berdaya mempertahankan pembangunannya di Laenmane padahal dirinya asli orang Laemane. Ini sangat aneh. Dari sini terlihat rakyat Laenmane dan Dapil 3 dikorbankan karena pemindahan lokasi pembangunan RS tersebut. Harusnya KT mampu membangun komunikasi politik yang baik dengan SN agar tetap dibangun di Laenmane tetapi faktanya tidak demikian”, imbuhnya.
Terkait Pilkada Malaka 2024, kata Birokrat Senior pensiunan dari Belu itu mengatakan rakyat Malaka khususnya dari Dapil 3 harus benar-benar pilih calon pemimpin yang benar-benar paham mengurus rakyat terutama dibidang kesehatan.
” Pemimpin yang paham dan bisa urus rakyat dibidang kesehatan yakni SBS-HMS. Untuk itu rakyat Malaka harus pilih Paslon no 2, SBS-HMS karena sangat paham birokrasi, paham urus APBD dan bisa mengeksekusi program sesuai kebutuhan masyarakat”, tandasnya. ( boni)