( Photo : Petani Desa Naas, Bere Bagus )
Malaka – Masyarakat Desa Maktihan dan Desa Naas di Kecamatan Malaka Barat – Kabupaten Malaka – Provinsi NTT tidak meminta bantuan beras Raskin dari Pemerintah tetapi minta bantuan perbaikan saluran irigasi untuk layani petani.
Warga meminta agar saluran irigasi Motamoruk yang selama ini digunakan untuk mengairi sawah di Wilayah Akalaran Desa Naas harus dialihkan ke Saluran ( Tahak Loofoun) untuk mengairi persawahan di Akalaran.
Saluran Motamoruk harus ditutup karena setiap tahun membawa material banjir dari Kali Motanoruk dan merusak lahan pertanian masyarakat sepanjang saluran termasuk membawa material banjir yang merusak lahan pertanian masyarakat.
Solusinya, untuk melayani petani di Akalaran harus mengoptimalkan penggunaan saluran ( Tahak Loofoun)
Warga Desa Naas, Bere Bagus mengatakan hal itu kepada wartawan di lokasi persawahan Akalaran – Desa Naas – Kecamatan Malaka Barat, Selasa ( 11/2-2025).
Dikatakannya, petani di Akalaran selama ini sangat sulit mengakses air irigasi dari Saluran Irigasi Motamoruk sejak tahun 2017 karena setiap musim penghujan saluran itu dipenuhi material banjir kiriman dari Kali Motamoruk.
” Kalau tetap gunakan Saluran Motamoruk para petani tetap mengalami kesulitan karena tidak bisa mengakses air secara optimal karena setiap musim penghujan saluran itu dipenuhi material banjir dan merusak tanaman padi milik masyarakat”, ujarnya.
” Tidak ada nilai tambah tetap gunakan saluran itu . Selain tidak efisien, juga petani mengalami banyak kerugian karena tanaman padi dan lahan pertaniannya dirusak banjir yang bersumber dari saluran Motamoruk”, ujarnya.
Warga Desa Naas lainnya, Anton Bria mengatakan hal senada.
” Kalau petani di Akalaran mau berhasil maka saluran irigasi yang digunakan harus dipindahkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan Saluran Irigasi dari Tahak Loofoun karena tidak membawa material banjir dan tidak merusak sawah masyarakat”, ujarnya.
” Saluran lama sepanjang 500 meter masih ada, tinggal direnovasi untuk melayani masyarakat agar tidak mengalami kesusahaan air setiap tahun”, tutupnya. ( boni)