Scroll untuk baca artikel
HeadlineLintas Provinsi

Tarif Tiket Kapal Ferry Penumpang Batam-Singapura Turun Rp30 Ribu, Mulai Berlaku 24 September 2024

161
×

Tarif Tiket Kapal Ferry Penumpang Batam-Singapura Turun Rp30 Ribu, Mulai Berlaku 24 September 2024

Sebarkan artikel ini

Radar Malaka, Batam – Dalam rangka menanggapi keluhan masyarakat karena kenaikan tarif kapal ferry untuk rute internasional, telah dilangsungkan Rapat Koordinasi Pemberlakuan Tiket Kapal Ferry Penumpang di Pelabuhan Batam, pada hari Senin, 23 September 2024.

Rapat ini dilanjutkan dari rapat Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, dengan manajemen operator kapal ferry yang melayani Batam-Singapura di Kota Batam, pada hari Ahad, 22 September 2024 yang lalu.

Rapat ini diselenggarakan di Ruang Rapat Palka, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam dan berhasil mencapai kesepakatan penting yakni penurunan harga tiket kapal ferry penumpang untuk rute Batam-Singapura sebesar Rp30 ribu, yang akan mulai diberlakukan pada tanggal 24 September 2024.

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting seperti Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Jon Kenedi, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam Heru Susanto, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Junaidi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kapal Penumpang Indonesia (APKAPI) Jonny Dequelju, serta perwakilan dari operator kapal ferry penumpang.

Selain kesepakatan penurunan harga tiket untuk rute Batam-Singapura, rapat ini juga membahas kenaikan tarif untuk rute Batam-Singapura dan Batam-Johor yang mengalami lonjakan pasca pandemi Covid-19.

Kenaikan tarif untuk rute Batam-Singapura sebelum pandemi Covid-19 dengan pasca pandemi Covid-19 mencapai 100%, dari harga tiket one way sebesar Rp250.000 sampai dengan Rp350.000, kemudian menjadi Rp500.000 sampai dengan Rp550.000.

Begitu juga dengan tarif tiket kapal ferry penumpang dengan rute Batam-Johor mengalami kenaikan sebesar Rp100.000, dari harga tiket one way sebesar Rp200.000, kemudian menjadi Rp300.000.

Penurunan tarif sebesar Rp30 ribu untuk rute Batam-Singapura dan pengkajian ulang harga tiket untuk rute Batam-Johor, diharapkan dapat membantu meningkatkan kembali arus penumpang yang sempat menurun tajam.

Sebelum pandemi, rute ini ramai digunakan oleh wisatawan mancanegara, namun kini terjadi penurunan akibat lonjakan harga tiket pasca pandemi.

Dalam rapat ini, operator kapal ferry juga mendapatkan masukan untuk memperbaiki dan mengelola penjadwalan kapal secara lebih efektif. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan pelayanan penumpang dan memperlancar arus transportasi di Pelabuhan Batam.

Selain itu, operator menyampaikan adanya kenaikan biaya Certificate of Pratique (COP) yang diberlakukan oleh Balai Karantina Kesehatan untuk kapal dengan tonase GT 200 hingga GT 350. Biaya COP meningkat dari Rp20.000 menjadi Rp70.000 per perjalanan kapal (per call/trip), yang mempengaruhi biaya operasional kapal ferry.

Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut juga menyatakan akan mengevaluasi kembali jumlah perjalanan kapal ferry yang melayani rute Batam-Singapura dan Batam-Johor guna memastikan pelayanan yang optimal dan meminimalkan kendala yang dihadapi operator.

Junaidi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri menekankan pentingnya kebijakan ini dalam mendukung sektor pariwisata di Batam.

“Sebagai kawasan perdagangan bebas, Batam harus memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari Singapura dan Johor. Dengan adanya penurunan harga tiket ini, kami berharap arus wisatawan kembali normal dan perekonomian daerah terdongkrak,” jelas Junaidi.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Jon Kenedi, dalam rapat tersebut menyoroti adanya potensi monopoli dalam penyelenggaraan usaha angkutan laut rute Batam-Singapura dan menyatakan pihak regulator akan terus memantau perkembangan untuk mencegah terjadinya monopoli yang dapat merugikan konsumen.

Dengan hasil rapat ini, diharapkan adanya tindakan konkret yang dapat mengembalikan keseimbangan tarif tiket ferry di Pelabuhan Batam, sekaligus mendukung peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi di Kepri. Penurunan tarif tiket diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat, wisatawan, dan pelaku usaha di Batam, Singapura, dan Johor.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Ron