(Photo : Reses Anggota DPRD Provinsi NTT, Agustinus Nahak di SMAS Cendana Boas – Kecamatan Malaka Timur – Kabupaten Malaka)
Malaka – Anggota DPRD Provinsi NTT dari Dapil VII NTT ( Belu – Malaka – TTU) menemukan pada sekolah-sekolan Swasta para guru tidak diberi kesempatan untuk mengikuti test PPPK sehingga terkesan ada diskriminasi antara sekolah swasta dengan sekolah negeri.
Kondisi ini terjadi di SMAS Cendana Boas dan SMAS Fajar Timur Haitimuk.
Sesuai dengan Jaring Asmara yang digelar di SMAS Cendana Boas para guru tidak bisa mendaftar test PPPK karena alasannya sekolah swasta, sementara itu di SMAS Fajar Timur ditemukan para guru terdaftar di data base BKN melalui Kabupaten Malaka tetapi tidak bisa mengikuti test karena SMAS berada di naungan Dinas Pendidikan Provinsi NTT.
Terhadap Persoalan diatas, Anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi Partai Golkar, Agustinus Nahak akan membawakannya dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTT, termasuk mengkonsultasikannya di Pusat untuk mendapatkan solusi.
Anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi Partai Golkar, Agustinus Nahak mengatakan hal itu kepada wartawan di Betun – Ibu Kota Kabupaten Malaka – Provinsi NTT, Rabu (30/10-2024).
Dikatakannya, sesuai hasil temuannya selama reses di Kabupaten Malaka tepatnya di SMAS Cendana Boas dan SMAS Fajar Timur Haitimuk
ditemukan para guru yang mengabdi di SMA Swasta tidak diberi kesempatan untuk ikut mengikuti test PPPK dengan alasan sekolah Swasta padahal mereka juga turut mencerdaskan anak bangsa melalui bidang pendidikan.
” Ini persoalan serius yang harus dicarikan solusi supaya tidak boleh ada diskriminasi antara guru sekolah negeri dan swasta. Saya pastikan akan bawakan dalam sidang Paripurna DPRD Provinsi NTT termasuk berkonsultasi di Pusat bila belum ada solusi”, ujarnya.
Reses di TTU dan Belu
Anggota DPRD Provinsi NTT, Agus Nahak dalam kesempatan reses itu juga mengunjungi warga tiga desa di Kecamatan Biboki Utara ( Desa Taunbaen Timur) dan
Kecamatan Biboki Utara
(Desa Tautpah dan desa Upfaon)
Agus yang juga Wakil Ketua Komisi V DPRD Prov NTT itu mengatakan aspirasi dari masyarakat di 3 desa tersebut antara lain air bersih, masalah pendidikan yaitu banyak sarjana yang mengganggur, gaji guru honor dibawah UMR.
” Bapak Sebastian Sikone dari desa Taunbaen Timur mengeluhkan situasi rawan pangan karena embung yang rusak sehinga diharapkan ada perhatian dari pemerintah propinsi. Sedangkan Paskalis Amsikan mengeluhkan terkait PIP yang tidak disalurkan kepada masyarakat”, ujarnya.
Sedangkan Reses di Belu, Agus Nahak mengunjungi tiga titik yaitu bersama panitia pembangunan gereja Motabuik , mengunjungi Jemaat GMIT Solafida di Motamaro serta mengunjungi keluarga di Tenukiik ( boni)