Pemerintah Kabupaten Malaka di Provinsi Nusa Tenggara Timur harus fokus memperbaiki tanggul jebol sepanjang DAS Benenai untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga disaat terjadinya banjir bandang melanda Malaka.
Perbaikan tanggul rusak itu selain untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi rakyat juga melindungi harta rakyat dan aset pemerintah yang sudah dibangun agar tetap terjaga dan terpelihara.
Bila dibiarkan akan memberikan kerugian yang lebih besar bagi rakyat dan pemerintah.
Hal itu disampaikan dua Warga Malaka Barat, Sebastianus Nahak dan Nahak Bhaltasar secara terpisah kepada wartawan di Besikama – Malaka Barat, Jumat (7/1-2022).
Sebastianus Nahak kepada wartawan mengatakan hingga saat ini belum terlihat upaya-upaya yang konkrit yang dilakukan pemerintah melalui dinas teknis untuk melakukan perbaikan terhadap tanggul yang rusak akibat badai Seroja April lalu.
” Kami hanya dengar ada Perbaikan tanggul di Wilyah Desa Haitimuk hingga Kleseleon dengan dana yang bersumber dari Kementrian PUPR menggunakan dana APBN pasca badai Seroja. Sementara dari APBD Malaka baru dialokasikan dalam APBD Perubahan sepanjang 300 meter lebih di wilayah desa Angkaes – Kecamatan Weliman” , bebernya.
” Sementara itu, dalam APBD murni 2022 kami belum dengar apakah ada alokasi anggaran untuk perbaikan tanggul yang rusak atau tidak”, jelasnya.
Warga Malaka Barat lainnya, Nahak Bhaltasar secara terpisah kepada wartawan di Sukabilulik – Desa Oanmane mengatakan seharusnya pemerintah memberikan perhatian serius untuk perbaikan tanggul jebol Pasca badai Seroja April lalu.
” Urusan banjir dan perbaikan tanggul harus menjadi sentral perhatian pemeritah karena bertautan dengan nyawa dan harta rakyat serta berbagai aset sarana pelayanan publik yang sudah dibangun harus dijaga dan dilindungi supaya tidak dirusak banjir. Kalau dibiarkan maka dalam musim barat tahun ini banjir bandang tetap menghancurkan warga yang bermukim sepanjang DAS Benenai termasuk harta rakyat dan sarana pelayanan publik yang sudah dibangun. Kalau dibiarkan maka kerugian rakyat dan pemerintah akan semakin besar”, tandasnya.
Kadis PU Kabupaten Malaka, Yohanes Nahak hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. Saat ditelpon dan dikonfirmasi melalui pesan WA belum merespon. ( boni)