Radar Malaka, Tanjungpinang – Kondisi listrik di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terutama di pulau-pulau terluar seperti Desa Pulau Pinang, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, masih belum memadai.
Aliran listrik di Pulau Pinang hanya tersedia dari pukul 5 sore hingga pukul 7 pagi. Situasi yang memprihatinkan ini telah menjadi kenyataan yang dirasakan oleh penduduk setempat selama bertahun-tahun.
Murtada, selaku Kepala Desa Pulau Pinang, mengkonfirmasi kondisi tersebut. Dia mengakui bahwa pasokan listrik di Pulau Pinang memang demikian adanya, menyerupai daerah-daerah terpencil di Kepulauan Riau.
“Kami telah merasakannya dalam waktu yang cukup lama, hanya memiliki listrik dari sore hingga pagi,” ujarnya pada hari Kamis, 12 Desember 2024.
Menurut Murtada, selama ini penduduknya harus bergantung pada 2 Genset yang disediakan oleh PLN untuk penerangan dari sore hingga pagi. Satu genset diberikan pada tahun 2022 dan yang lainnya pada tahun 2023.
“Namun, kedua genset tersebut tidak mencukupi. Oleh karena itu, kami memohon agar pemerintah dapat memberikan bantuan dengan menyediakan 1 genset tambahan, sehingga seluruh 94 Kepala Keluarga di Pulau Pinang dapat menikmati penerangan yang memadai,” pintanya.
Adapun kapasitas genset di Pulau Pinang adalah 125 Kva per mesin dan 20 Kva per mesin.
“Kami berharap ada dukungan dari pemerintah agar masyarakat dapat menikmati penerangan yang memadai di pulau terluar Kepulauan Riau,” lanjutnya dengan penuh harap.
Editor: Budi Adriansyah