Ketua DPRD Malaka : Daerah Irigasi Malaka Sebagai Nadi Kehidupan Masyarakat Malaka Sehingga Harus Diurus Secara Baik dan Profesional
Malaka – Daerah Irigasi Malaka ( DI Malaka) yang melayani hamparan seluas 15 ribu hektar bagi petani DI Malaka Sayap Kiri dan Kanan Benenai di Kabupaten Malaka – Provinsi NTT selama ini menjadi nadi kehidupan masyarakat sehingga harus diurus secara baik dan ptofesional agar memberikan kemakmuran bagi rakyat Kabupaten Malaka.
DI Malaka merupakan infrastruktur penting di Kabupaten Malaka – Perbatasan RI – RDTL sehingga harus mendapatkan perhatian serius semua pihak agar kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat.
DPRD Kabupaten Malaka tetap memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan DI Malaka agar berdampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan memberikan kontribusi bagi ketersediaan pangan nasional terutama di Provinsi NTT.
Ketua DPRD Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran, SH mengatakan hal itu kepada wartawan, Minggu (12/1-2025).
Dikatakannya, memperhatikan persoalan kerusakan Bendung Benenai yang terjadi di Kabupaten Malaka saat ini maka sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malaka meminta semua pihak dan stake holder agar memberikan perhatian serius untuk adanya upaya perbaikan bendung yang rusak agar dimanfaatkan rakyat.
” Kita minta kepada Pemda Malaka, Pemprov NTT dan BWS NT2 agar memberikan perhatian untuk percepatan perbaikan Bendung Benenai yang rusak,”, ujarnya.
” Bulan Januari – Februari petani di DI Malaka sudah memasuki MT 1 sehingga Pemerintah harus segera lakukan perbaikan 3 pintu air dibendung yang rusak termasuk mengeruk sedimen banjir di bendung agar bisa melancarkan pasokan air ke masyarakat”, imbuhnya.
” Kami juga akan meminta komisi terkait di DPRD Malaka mengambil langkah-langkah penting untuk percepatan penanganan kerusakan di Bendung Benenai”, paparnya.
Kadis PUPR Malaka, Paul B Miki mengatakan pihaknya segera melakukan koordinasi dengan BWS NT2 agar segera melakukan perbaikan di Bendung Benenai.
” Kita sudah lakukan koordinasi melalui surat dan komunikasi secara lisan. Satu dua hari ini kami langsung datang ke Balai di Kupang meminta agar segera dilakukan penanganan perbaikan bendung Benenai karena rakyat Malaka sangat membutuhkan air irigasi untuk penanaman di MT 1 2025″, tandasnya. ( boni)