Radar Malaka, Tanjungpinang – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menerima laporan hasil survei penyelidikan tanah rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepri di Ruang Kerja Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang, pada Selasa, 11 Februari 2025.
Penyerahan laporan dilakukan oleh Kepala BPJN Kepri, Soendiarto, kepada Ansar yang didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Provinsi Kepri, Rodi Yantari.
Survei penyelidikan tanah yang dilaksanakan oleh PT. Java Offshore menggunakan dana APBN sebesar Rp68 miliar. Pengerjaan dimulai pada 27 Mei 2024 dan selesai pada 11 Desember 2024. Survei dilakukan di 19 titik bore hole, dengan 17 titik di sisi jembatan 1 (Batam-Tanjung Sauh) dan 2 titik di sisi jembatan 2 (Tanjung Sauh-Bintan).
“Hasil survei menyimpulkan bahwa perairan Tanjung Uban dan Batam layak untuk dibangun jembatan. Meski mengalami beberapa kendala selama proses pengerjaan, survey secara keseluruhan berjalan lancar dan selesai tepat waktu,” ujar Soendiarto.
Ansar mengungkapkan rasa syukurnya atas penyelesaian survei penyelidikan tanah ini, yang sangat penting sebagai tinjauan ulang desain Jembatan Batam-Bintan.
“Kami akan segera melaporkan hasil survei ini kepada pemerintah pusat,” tambah Ansar.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri telah mengalokasikan dana sebesar Rp500 juta untuk melanjutkan desain Jembatan Batam-Bintan dengan mempertimbangkan hasil survei penyelidikan tanah.
Lingkup survei termasuk survey topografi pesisir, survey bathymetry, pasang surut, arus dan gelombang, survey sub bottom profiling, serta survey geoteknik offshore. Survei ini merupakan langkah krusial dalam menyiapkan kriteria kesiapan sebelum dimulainya pembangunan Jembatan Batam-Bintan.
Jembatan 1, yang menghubungkan Batam-Tanjung Sauh, memiliki panjang 2,2 Km, sedangkan jembatan 2, yang menghubungkan Tanjung Sauh-Bintan, panjangnya mencapai 5,3 Km.
Ansar optimis bahwa pemerintah pusat akan mendukung upaya masyarakat Kepri untuk memiliki jembatan penyeberangan yang menghubungkan Batam dan Bintan.
“Jembatan Batam-Bintan ini akan menjadi pendorong perubahan dalam transformasi ekonomi biru Kepri yang dirancang oleh pemerintah pusat,” ucap Ansar penuh semangat.
Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Jlu