Scroll untuk baca artikel
HeadlineLintas Provinsi

Energi Baru Dibutuhkan, Amsakar Meminta Sinergitas Pemprov Kepri dan Pusat untuk Kemajuan Batam

118
×

Energi Baru Dibutuhkan, Amsakar Meminta Sinergitas Pemprov Kepri dan Pusat untuk Kemajuan Batam

Sebarkan artikel ini

Radar Malaka, Batam – Calon Wali Kota Batam nomor urut dua (2) Amsakar Ahmad mengungkapkan bahwa Batam sangat membutuhkan energi tambahan untuk percepatan pembangunan.

Menurutnya, energi baru yang diperlukan adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) dan Pemerintah Pusat. Amsakar menekankan bahwa Batam tidak cukup hanya dengan Wali Kota dan Ex Officio Kepala BP Batam.

Dalam Kampanye Tatap Muka bersama Calon Gubernur Provinsi Kepri nomor urut satu (1) Ansar Ahmad, di Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, pada Jum’at, 18 Oktober 2024, Amsakar mengatakan bahwa sinergitas yang baik antara Pemerintah Kota (Pemkot) Batam dengan Pemprov Kepri dan Pemerintah Pusat sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan Batam.

Amsakar menyoroti bahwa Batam yang ada di media sosial sangat berbeda dengan yang sebenarnya. Batam diketahui memiliki banyak persoalan lain yang perlu mendapatkan sentuhan dari Pemprov Kepri dan Pemerintah Pusat.

Menurutnya, anggaran yang diterima Batam saat ini sebesar Rp6,2 triliun tidak cukup. Amsakar kembali mengingatkan bahwa dana lebih diperlukan untuk memajukan pembangunan Batam.

“Dana lebih dibutuhkan untuk menjadikan pembangunan Batam lebih pesat dan menyentuh banyak sektor,” jelasnya.

Selain itu, Amsakar menegaskan kembali pentingnya sinergitas antara Pemkot Batam dengan Pemprov Kepri dan Pemerintah Pusat.

Dia memastikan bahwa dirinya dan Ansar baik-baik saja. Bahkan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah menunjuk Li Claudia untuk mendampinginya, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki peluang yang besar untuk mempercepat pembangunan Batam.

Amsakar mengecam perbandingan antara pembangunan Batam dan Provinsi Kepri yang dianggap tidak proporsional, mengingat tanggung jawab Pemprov Kepri yang lebih luas.

Selain itu, dia membandingkan Pejabat Wali Kota Batam sekarang dengan sebelumnya, di mana zaman Ahmad Dahlan anggaran yang didapatkan sebesar Rp1,8 triliun, sedangkan Almarhum Nyat Kadir hanya mendapatkan anggaran Rp300-500 miliar.

Amsakar menjelaskan bahwa membangun jalan ataupun jembatan layang bukanlah hal yang sulit dengan porsi anggaran yang dikelola Kota Batam sebesar Rp6,2 triliun.

Selama kunjungan kerja Gubernur Kepri di Batam, Amsakar menegaskan bahwa tidak akan ada lagi camat, lurah, RT, RW, atau pengurus masjid yang akan sembunyi karena tidak berani bertemu dengan gubernur.

Di sisi lain, Ansar Ahmad menegaskan bahwa dia akan bekerja keras bersama Wali Kota Batam yang baru untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Batam.

Menurut Ansar, dengan bekerja sama, mereka memiliki kekuatan ganda sehingga mereka yakin mampu menyelesaikan semua persoalan dengan baik.

Editor: Budi Adriansyah